teks

Visi GPSK Immanuel Ng. Merakai : Menjadi GEREJA yang MISIONER, yang MEMBERKATI serta DIBERKATI

Selasa, 04 Desember 2012

BERITA SUKA CITA DARI SORGA

Tahun 1981 ; Pertobatan adalah kata penting bagi seorang Kristen, dan itulah yang saya alami pada bulan Juli 1981.

Hidup dalam kegelapan dosa, mulai dari perkelahian hingga berbagai tindakan tak terpuji lainnya. Puji Tuhan, karena kemurahan-Nya, Tuhan menjamah dan mengubah hidup saya yang dulu gelap. Di tahun yang sama, Tuhan menempatkan saya melayani di lingkungan dunia anak-anak yang tidak pernah saya sukai. Sebagai orang yang kasar saya tak bisa ramah pada anak-anak, sebagaimana yang saya alami ketika masih anak-anak, dikasari oleh yang lebih tua. Melayani di sekolah minggu sungguh sebuah realita yang tak pernah terbayangkan. Aneh tapi nyata, mungkin itu judul yang pas atas pengalaman ini.

Terus melayani di sekolah minggu, tahun 1984 Tuhan bermurah hati memakai saya untuk juga melayani remaja, dan kemudian pemuda. Terus melayani di komisi remaja, pemuda, dari berbagai gereja. Lalu dari kampus ke kampus, hingga akhirnya dari kantor ke kantor, dalam persekutuan karyawan. Juga melayani di berbagai retret, seminar, hingga KKR. Tuhan bawa saya melayani diberbagai bidang dan lokasi diseantero jabodetabek.
Tahun 1987 ; pada tanggal 3 Oktober, Tuhan mempersatukan saya dengan kekasih yang sama-sama melayani sekolah minggu, yaitu Greta Mulyati DS. Sekarang kami diberkati dengan 3 anak-anak yang menyenangkan,

Kezhia Bianta (13.08.88), mengambil kuliah jurusan musik yang memang digemarinya. Kini dia telah menyandang S1 dari UPH. Mengajar musik, vocal, dan menggumuli kemungkinan melanjut ke S2 musik.

Lalu Keithy Dorothy (23.04.90), mengambil kuliah kedokteran, karena terinspirasi ingin melayani orang susah dipedesaan. Saat ini, dia telah menyelesaikan sarjana kedokteran dari UKI, dan sedang menyelesaikan kewajiban tugas prakteknya.

Yang bungsu Kennan Jonathan (04.07.94),lulus SMA BPK Penabur tahun 2012. Saat ini melanjut ke perguruan tinggi, kuliah di Swiss Germany University. Dia rindu suatu waktu menjadi hamba Tuhan, itu pergumulannya. Kiranya Tuhan menolongnya, untuk mempersiapkan dan memperlengkapi diri secara maksimal dalam melayani Tuhan Raja Gereja.


Tahun 1995 ; Dalam menjawab panggilan Tuhan, sebagai seorang wiraswasta, saya melepas bisnis saya yang sedang berkembang, untuk masuk sekolah teologi di STTRII Jakarta. Memperlengkapi diri, untuk melayani sepenuh waktu di ladang baru yang Tuhan percayakan.
Sekilas karya pelayanan melalui Yayasan yang saya dirikan oleh kemurahan dan untuk kemulian Tuhan :

Tahun 1989 ; Saat masih aktif dibisnis, mendirikan Yayasan Channel of Blessing (COB) bersama Bp. Paul Hidayat, MTh. Bersama rekan-rekan lainnya, melalui yayasan ini kami memberi scholarship bagi mahasiswa teologi yang membutuhkan.

Tahun 1999 ; Dipenghujung kuliah teologi, mendirikan Yayasan MIKA (MIsi Kita BersamA) bersama dengan beberapa rekan sepelayanan. Yayasan ini bergerak untuk misi pendidikan Kristen unggulan di pedesaan, yang sekarang diketuai oleh Bp. Sugihono Subeno. MIKA telah mendirikan Sekolah Kristen Makedonia (SKM), tingkat; PAUD, SDK,SLTPK dan SMUK,di desa Amboyo Inti, Plasma II, Ngabang, Kalimantan Barat. Saat ini telah mengantar dan membiayai penuh 61 siswa ke Perguruan Tinggi. Melahirkan 30 S1, yang kini bergabung melayani bersama melalui SKM . Sepanjang 10 tahun ajaran (2002-2012), SKM telah meluluskan 308 siswa, dan 77,25% melanjutkan ke Perguruan Tinggi, dibiayai oleh Yayasan, Beasiswa Pemda, dan biaya sendiri. MIKA Juga mendirikan taman bacaan yang kemudian menjadi PAUD, di Tubangraeng dan Sosok, di Kalimantan barat, dengan rata-rata 50 siswa.

Tahun 2000 ; Mendirikan Yayasan PAMA (PelAyanan Media Antiokhia) yang bergerak dalam pembentukan teologi, khususnya Christian Mindset. Menjangkau penduduk kota. Pelayanan ini dilakukan lewat siaran khotbah secara rutin, sekali seminggu di 42 Radio diberbagai kota, dan 2 TV di Indovision dan Kabelvision. Secara berkala siaran Live di TVRI. PAMA juga telah menerbitkan Tabloid Kristen REFORMATA (sebulan sekali). Berita harian, REFORMATA On Line (www.reformata.com), dan REFORMATA Audio Streaming (reformata.com/radio)

Tahun 2001 ; Mendirikan GPPB (Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa) sebuah LSM bersifat umum dan terbuka untuk pendanaan anak-anak tak mampu, dan pemberian les tambahan secara cuma-cuma dengan menggerakkan para pemuda gereja. Ini dilakukan sebagai gerakan sosial diwilayah perkotaan. Gereja mana saja boleh menjalankannya.

Tahun 2007 ; Sebagai seorang Pendeta, mendirikan dan menggembalakan jemaat Gereja Reformasi Indonesia (sister church Indonesian Reformed Church di Sydney, yang berada dibawah asosiasi Christian Reformed Church of Ausralia). Lagi-lagi, dan terus menerus, hanya karena kemurahan Tuhan, saya dipercaya melayani berbagai denominasi gereja, diberbagai tempat, diseluruh Indonesia. Juga pelayanan diluar negeri, seperti Singapore, Jepang, Australia, Jerman, Belanda, Belgia, dalam KKR maupun Seminar bagi jemaat Indonesia. Bahkan undangan dari umat Kristen di Qatar yang belum bisa dipenuhi karena soal waktu. Sering ke Israel, Mesir, Yordania, dalam perjalanan rohani sekaligus belajar mendalami sejarah dan konteks kekinian Israel, Mesir dan Yordania. Juga perjalanan menapak tilas sejarah 7 gereja di kitab Wahyu, di Turki, Patmos dan Yunani. Tapi yang jelas, bagi saya pelayanan bukan soal digereja apa, atau di kota, atau negara mana, atau berapa kali, tapi soal berita tentang Yesus Kristus yang harus disuarakan dengan benar, bertanggungjawab, dan tanpa kompromi. Dengan sejujurnya, berbanding pelayanan diberbagai tempat di Indonesia, atau luar negeri, pelayanan di Kalimantan (SKM), 2-4 kali setiap tahunnya, memberi nilai khusus yang sangat mendalam dihati saya.

"Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." Ini adalah moto pelayanan saya.
Dukung dan doakan pelayanan saya, agar saya tetap setia, tidak menjadi jumawa, tak silau oleh tumpukan harta, apalagi kehilangan arah, dan melenceng dari visi.
Mari melayani DIA, bersama dalam kerendahan hati.
Soli Deo Gloria.

MERUBAH YANG BURUK MENJADI BAIK


Luk 24:44-49 Meneruskan pelayanan Yesus

Injil Lukas memberi perhatian pada soal bukti tentang kebangkitan Kristus. Dalam 24:36-43 Dia harus membuktikan bahwa Dia bukan hantu (apakah mereka mengira hantu itu datang untuk membalas dendam terhadap pengkhianatan mereka?) melainkan darah dan daging. Tetapi lebih penting lagi adalah membuktikan bahwa apa yang terjadi sesuai dengan tujuan Allah mengutus-Nya, bahwa Dia tidak hanya orang yang sama tetapi juga memiliki misi yang sama.
Dia mulai dengan mengingatkan mereka bahwa sebenarnya Dia sudah memberitahu bahwa Dia harus mati dan bangkit (9:22). Salah satu kata kunci di sini adalah kata “harus” (dei), yang dalam Injil-Injil merujuk pada rencana Allah. Yesus “harus” di rumah Bapa-Nya (2:49). Dia “harus” memberitakan Kerajaan Allah di kota-kota yang lain (4:43). Tetapi kata kunci itu juga terkait dengan kata “tertulis”. Rencana Allah bukan hal yang baru muncul dengan Yesus tetapi sudah tertuang dalam PL. Dalam a.44 Yesus merujuk pada ketiga bagian Alkitab dalam pembagian orang Yahudi, yakni kitab Taurat Musa (Kejadian-Ulangan), kitab nabi-nabi (Yosua-2 Raja-raja dan Yesaya-Maleakhi) dan kitab Mazmur (sebagai kitab pertama dari semua kitab yang lain).
Yang disampaikan dalam seluruh PL adalah pertama-tama penderitaan dan kebangkitan Mesias (a.46). Memang, dalam PL ada konsep yang jelas tentang seorang raja yang akan muncul menggenapi janji Allah kepada Daud bahwa akan ada keturunan Daud di takhta Israel selama-lamanya (2 Sam 7:12-16). Buku-buku sejarah, nabi-nabi dan Mazmur semua sering menyinggung konsep ini, dan Taurat dalam beberapa aspek melihat ke depan ke raja Daud, seperti nubuatan tentang Yehuda dalam Kej 49:10. Tetapi jika kita melihat bahwa Mesias adalah wakil umat Allah, maka riwayat Yesus menjadi jelas. Dalam kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus melaksanakan pembuangan dan kebangkitan Israel. Yesaya 53 menyatakan hal itu dengan paling jelas, tetapi pasal itu sesuai dengan apa yang tersirat lebih luas. Bahkan Taurat melihat pembuangan dan pemulihan Israel, terutama dalam Ulangan 28-30, termasuk janji akan hati yang baru (Ul 30:6). Jadi, selain menggenapi beberapa nubuatan Mesianis, Yesus menggenapi seluruh nasib umat Allah sebagai wakil umat manusia. Dia mengikuti manusia ke dalam ranah maut—keterpisahan dari Allah—supaya Dia bisa merintis jalan ke ranah hidup dalam kebangkitan-Nya.
Jika Mesias diperlakukan demikian, apa respons manusia terhadap hal itu? Dalam beberapa nabi, khususnya Yes 40-66, pelayanan hamba adalah dasar pengampunan bagi umat Allah (mis. Yes 40:2). Bangsa-bangsa sebagai tujuan juga jelas dalam seluruh Alkitab. Semua bangsa akan diberkati dalam Abraham; banyak nabi melihat berkat bagi semua bangsa (mis. Am 9:12); Mazmur juga sering menyerukan semua bangsa untuk memuji nama Tuhan (mis. 117). Perhatian Allah bagi semua bangsa bukan sesuatu yang dimulai dengan Yesus, tetapi berakar dalam pemahaman tentang Allah sebagai Pencipta semesta alam. Menurut Lukas 4:16dst pelayanan Yesus memiliki dasar yang sama, yaitu sebagai hamba Tuhan sesuai Yesaya 61. Yerusalem sebagai titik tolak pemberitaan dapat dilihat dalam Yes 2:1-4, dan juga Yesaya 60, 62, di sekitar Yesaya 61 itu.
Begitulah kerangka pemahaman yang disampaikan oleh Yesus kepada mereka, yang menunjukkan bahwa Yesus yang ada di depan mereka adalah hamba Tuhan yang memberitakan kabar baik kepada orang miskin sejak awal pelayanan-Nya (Luk 4:18). Yesus membuka pikiran mereka akan rencana Allah dalam seluruh PL (a.45), tetapi juga mengingatkan mereka bahwa mereka menjadi saksi bahwa rencana Allah itu terwujud dalam Yesus. Dia akan pergi, tetapi mereka akan meneruskan pelayanan Yesus dengan berita tentang puncak dari pelayanan-Nya, yakni kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam hal itu mereka tidak akan sendirian. Sama seperti Yesus dikuasai oleh Roh Kudus, mereka juga akan menerima kekuasaan dari tempat tinggi.
Kita bukan saksi mata sama seperti mereka, tetapi perintah Yesus tentang perlunya memberitakan pertobatan dan pengampunan tidak dikaitkan dengan kesaksian mereka melainkan dengan adanya bangsa-bangsa yang belum mendengar. Jadi, dua hal dapat menghalangi gereja meneruskan kesaksian para murid itu. Yang pertama, jika pikiran belum dibuka untuk melihat bahwa pemberitaan Kristus mewujudkan rencana Allah bagi bangsa-bangsa, kita akan malas merepotkan diri dengan misi ke luar. Pertobatan dan pengampunan sepertinya sepadan dengan baptisan dan pengajaran dalam Mt 28:19-20, saluran berkat bagi bangsa-bangsa. Yang kedua, kalaupun pikiran sudah dibuka, tanpa kekuasaan dari tempat tinggi, kita tidak dapat bertahan dalam misi itu. Roh Kudus yang akan menyertai para pemberita Kristus dalam Injil Lukas. Hal itu tidak bertentangan dengan penyertaan Kristus dalam Mt 28:20, karena Roh itu Roh Kristus. Dengan penyertaan Roh Kudus, sebagaimana dilihat dalam Kisah Para Rasul, pemberita Kristus akan meneruskan pelayanan Yesus sendiri.

Luk 24:44-49 Meneruskan pelayanan Yesus

Injil Lukas memberi perhatian pada soal bukti tentang kebangkitan Kristus. Dalam 24:36-43 Dia harus membuktikan bahwa Dia bukan hantu (apakah mereka mengira hantu itu datang untuk membalas dendam terhadap pengkhianatan mereka?) melainkan darah dan daging. Tetapi lebih penting lagi adalah membuktikan bahwa apa yang terjadi sesuai dengan tujuan Allah mengutus-Nya, bahwa Dia tidak hanya orang yang sama tetapi juga memiliki misi yang sama.
Dia mulai dengan mengingatkan mereka bahwa sebenarnya Dia sudah memberitahu bahwa Dia harus mati dan bangkit (9:22). Salah satu kata kunci di sini adalah kata “harus” (dei), yang dalam Injil-Injil merujuk pada rencana Allah. Yesus “harus” di rumah Bapa-Nya (2:49). Dia “harus” memberitakan Kerajaan Allah di kota-kota yang lain (4:43). Tetapi kata kunci itu juga terkait dengan kata “tertulis”. Rencana Allah bukan hal yang baru muncul dengan Yesus tetapi sudah tertuang dalam PL. Dalam a.44 Yesus merujuk pada ketiga bagian Alkitab dalam pembagian orang Yahudi, yakni kitab Taurat Musa (Kejadian-Ulangan), kitab nabi-nabi (Yosua-2 Raja-raja dan Yesaya-Maleakhi) dan kitab Mazmur (sebagai kitab pertama dari semua kitab yang lain).
Yang disampaikan dalam seluruh PL adalah pertama-tama penderitaan dan kebangkitan Mesias (a.46). Memang, dalam PL ada konsep yang jelas tentang seorang raja yang akan muncul menggenapi janji Allah kepada Daud bahwa akan ada keturunan Daud di takhta Israel selama-lamanya (2 Sam 7:12-16). Buku-buku sejarah, nabi-nabi dan Mazmur semua sering menyinggung konsep ini, dan Taurat dalam beberapa aspek melihat ke depan ke raja Daud, seperti nubuatan tentang Yehuda dalam Kej 49:10. Tetapi jika kita melihat bahwa Mesias adalah wakil umat Allah, maka riwayat Yesus menjadi jelas. Dalam kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus melaksanakan pembuangan dan kebangkitan Israel. Yesaya 53 menyatakan hal itu dengan paling jelas, tetapi pasal itu sesuai dengan apa yang tersirat lebih luas. Bahkan Taurat melihat pembuangan dan pemulihan Israel, terutama dalam Ulangan 28-30, termasuk janji akan hati yang baru (Ul 30:6). Jadi, selain menggenapi beberapa nubuatan Mesianis, Yesus menggenapi seluruh nasib umat Allah sebagai wakil umat manusia. Dia mengikuti manusia ke dalam ranah maut—keterpisahan dari Allah—supaya Dia bisa merintis jalan ke ranah hidup dalam kebangkitan-Nya.
Jika Mesias diperlakukan demikian, apa respons manusia terhadap hal itu? Dalam beberapa nabi, khususnya Yes 40-66, pelayanan hamba adalah dasar pengampunan bagi umat Allah (mis. Yes 40:2). Bangsa-bangsa sebagai tujuan juga jelas dalam seluruh Alkitab. Semua bangsa akan diberkati dalam Abraham; banyak nabi melihat berkat bagi semua bangsa (mis. Am 9:12); Mazmur juga sering menyerukan semua bangsa untuk memuji nama Tuhan (mis. 117). Perhatian Allah bagi semua bangsa bukan sesuatu yang dimulai dengan Yesus, tetapi berakar dalam pemahaman tentang Allah sebagai Pencipta semesta alam. Menurut Lukas 4:16dst pelayanan Yesus memiliki dasar yang sama, yaitu sebagai hamba Tuhan sesuai Yesaya 61. Yerusalem sebagai titik tolak pemberitaan dapat dilihat dalam Yes 2:1-4, dan juga Yesaya 60, 62, di sekitar Yesaya 61 itu.
Begitulah kerangka pemahaman yang disampaikan oleh Yesus kepada mereka, yang menunjukkan bahwa Yesus yang ada di depan mereka adalah hamba Tuhan yang memberitakan kabar baik kepada orang miskin sejak awal pelayanan-Nya (Luk 4:18). Yesus membuka pikiran mereka akan rencana Allah dalam seluruh PL (a.45), tetapi juga mengingatkan mereka bahwa mereka menjadi saksi bahwa rencana Allah itu terwujud dalam Yesus. Dia akan pergi, tetapi mereka akan meneruskan pelayanan Yesus dengan berita tentang puncak dari pelayanan-Nya, yakni kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam hal itu mereka tidak akan sendirian. Sama seperti Yesus dikuasai oleh Roh Kudus, mereka juga akan menerima kekuasaan dari tempat tinggi.
Kita bukan saksi mata sama seperti mereka, tetapi perintah Yesus tentang perlunya memberitakan pertobatan dan pengampunan tidak dikaitkan dengan kesaksian mereka melainkan dengan adanya bangsa-bangsa yang belum mendengar. Jadi, dua hal dapat menghalangi gereja meneruskan kesaksian para murid itu. Yang pertama, jika pikiran belum dibuka untuk melihat bahwa pemberitaan Kristus mewujudkan rencana Allah bagi bangsa-bangsa, kita akan malas merepotkan diri dengan misi ke luar. Pertobatan dan pengampunan sepertinya sepadan dengan baptisan dan pengajaran dalam Mt 28:19-20, saluran berkat bagi bangsa-bangsa. Yang kedua, kalaupun pikiran sudah dibuka, tanpa kekuasaan dari tempat tinggi, kita tidak dapat bertahan dalam misi itu. Roh Kudus yang akan menyertai para pemberita Kristus dalam Injil Lukas. Hal itu tidak bertentangan dengan penyertaan Kristus dalam Mt 28:20, karena Roh itu Roh Kristus. Dengan penyertaan Roh Kudus, sebagaimana dilihat dalam Kisah Para Rasul, pemberita Kristus akan meneruskan pelayanan Yesus sendiri.

Sabtu, 05 Mei 2012

puji-pujian untuk Tuhan

wallpaer GPSK IMANUEL

INDONESIA DIPULIHAKAN

Heya…ya…heya…   3x
Ini lah doa ku
Ku naikan pada_Mu
S’lamat kan lah
Indonesia tercinta…

Ini lah hidupku
ku s’rahkan Pada_MU
tuk menggenapi rencana_Mu
ya Tuhan nyatakan kuasa_Mu
curahkan lah pengampunan_Mu
urapi geraja_Mu beritakan karya_Mu
sampai Indonesia penuh kemuliaan_MU

reef : Inilah rindu ku
Indonesia ( Kalimantan, merakai)  di pulihkan
Ini kerinduan ku
semua mengaku Yesuslah Tuhan